Cara Mengatasi Puting Lecet Namun Tetap Memberikan ASI

Cara Mengatasi Puting Lecet Namun Tetap Memberikan ASI

Cara Mengatasi Puting Lecet Namun Tetap Memberikan ASI
Kebahagian seorang ibu bisa mengalahkan segalanya pada saat Moms melahirkan buah hatinya kedunia
ini yang sudah lama ditunggu dan merupakan kebanggan dan rasa syukur yang tiada tara. Maka tidak
heran jika orang tua yang terkadang akan rela mengerahkan waktu dan tenaganya demi buah hati
tercinta. Apalagi jika itu adalah buah hati pertama, rasanya semua pasti diberikan jika memang bisa ya
Moms.

Kebutuhan buah hati yang harus diberikan ke buah hati adalah ASI ya. Pemberian ASI eksklusif selama
enam bulan memiliki manfaat bagi buah hati dan Moms. Setelah itu pemberian ASI dilanjutkan hingga
buah hati berusia dua tahun atau lebih. Sayang nya ada beberapa Moms yang harus merasakan kasus
seperti lecet pada puting pada saat proses menyusui. Pada kasus itu tentu menimbulkan rasa tidak
nyaman bagi Moms. Namun ibu tidak perlu khawatir, hal ini dapat diatasi agar tidak semakin parah dan
Moms pun bisa tetap menyusui buah hati.

Berikut beberapa cara yang dapat ibu lakukan jika mengalami kasus puting lecet

a. Hindari penghentian pemberian ASI
Jika kemungkinan lecet akibat saluran susu tersumbat, maka sebaiknya Moms jangan menghentikan
pemberian ASI kepada buah hati. Semakin lama Moms membiarkan keadaan ini, semakin para luka yang
terdapat pada puting. Lakukan aktivitas menyusui lebih sering meski tidak terlalu lama untuk tetap
menjaga adanya jalan bagi saluran ASI sekaligus durasi yang tidak terlalu lama dapat menghindarkan
Moms dari sakit yang lebih menyiksa.

b. Kebersihan puting adalah hal yang mutlak
Selalu jaga kebersihan puting baik pada saat Moms tidak menyusui, sebelum menyusui ataupun setelah
Moms menyusui. Karena jika putting tidak dijaga kebersihannya, dikhawatirkan bakteri maupun kuman
yang menempel dari berbagai sumber dapat menyebabkan lecetnya puting Moms merasa lebih sakit
pada saat menyusui.

c. Teknik melepas isapan buah hati
Ketika menyusui dan buah hati menggigit puting Moms, lepaskan secara pelan – pelan tanpa harus
membuat buah hati kaget dan menangis. Teknik nya dengan cara memasukan jari kelingking Moms ke
sudut mulut buah hati dengan perlahan atau dengan cara menarik dagu buah hati dengan perlahan agar
mulut buah hati lebih terbuka lebar dan Moms pun bisa menarik keluar payudara.

d. Posisi menyusui yang nyaman untuk buah hati dan Moms
Teknik menyusui dengan posisi yang salah juga bisa mempengaruhi terhadap puting Moms yang
menjadi lecet. Ketika Moms akan menyusui buah hati, posisikan buah hati senyaman mungkin agar tidak
menghisap di bagian puting saja namun di bagian areola juga. Baik Moms atau pun buah hati harus
dengan posisi yang sama – sama nyaman, bukan hanya buah hati atau Moms saja yang nyaman, namun
harus kedua nya harus dalam posisi yang nyaman.

Sekian untuk beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk mengatasi ketika Moms mengalami kasus
puting lecet. Jika sakit masih berlanjut, segera konsultasikan ke konselor laktasi secepat mungkin agar
terhindarnya resiko lebih parah yang mungkin bisa saja terjadi.

Apakah ASI Moms Cukup Untuk Buah hati?

Apakah ASI Moms Cukup Untuk Buah hati?

ASI Moms Cukup Untuk Buah hati
Banyak Moms yang selalu bertanya apa ASI yang di berikan ke buah hati cukup untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi untuk tubuhnya. Mengingat begitu pentingnya ASI bagi buah hati dan merupakan
makanan terbaik untuk buah hati terutama untuk diawal – awal kelahirannya sampai usia buah hati
enam bulan. ASI juga merupakan nutrisi terbaik untuk buah hati dan terkandung juga zat antibodi yang
bisa membantu melawan segala bakteri dan virus. Maka Moms tidak perlu ragu untuk terus
memberikan ASI kepada buah hati Moms.

Moms tidak mengetahui seberapa banyak ASI yang diminum oleh buah hati jika langsung menghisap
dari payudara. Ketidak tahuan ini, tidak sedikit Moms yang suka bertanya – tanya dan khawatir apakah
ASI yang ibu berikan kepada buah hati itu cukup atau tidak untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Namun pada dasarnya ibu menyusui tidak perlu membatasi seberapa banyak ASI yang diberikan.
Berikanlah ASI sesering yang buah hati butuhkan, insting seorang ibu dapat mengetahui kapan buah hati
membutuhkan ASI.

Seberapa banyak pun ASI yang Moms keluarkan, Moms harus tetap percaya diri dan terus semangat
untuk meberikan ASI untuk buah hati sesering mungkin kapan ia membutuhkannya. Selain itu juga
Moms harus tetap optimis dan yakin pada diri Moms bahwa ASI yang ibu berikan bisa untuk mencukupi
kebutuhan ASI bagi buah hati.

Semoga tulisan di atas bisa membantu dan bermanfaat bagi Moms agar terus semangat dan yakin untuk
memberikan ASI kepada buah hati. Karena ASI adalah masupan terbaik untuk buah hati ya Moms

Waktu Pumping Ibu Bekerja

Waktu Pumping Ibu Bekerja

Waktu Pumping Ibu Bekerja
Waktu pumping ibu bekerja sangat penting diperhatikan ya Moms, karena begitu pentingnya ASI bagi
buah hati yang harus berpisah sejenak saat Moms sudah kembali lagi bekerja, Moms harus tetap
menjaga stok ASIP agar tetap memenuhi kebutuhan nutrisi untuk buah hati. Dengan memompa ASI dan
menyimpan nya pada Botol Kaca ASI atau Kantong ASI merupakan salah satu cara yang efektif agar Moms bisa terus memberikan ASInya untuk
buah hati dirumah. Dengan sering nya memerah ASI di kantor maka produksi ASI bisa terus meningkat,
memerah ASI juga harus dengan teratur dan terjadwal. Sebelum kembali bekerja sebaiknya Moms
diskusikan dengan atasan dan teman kerja Moms di kantor agar minta waktu untuk memerah ASI.

Jika memungkinkan untuk Moms bisa memerah ASInya dikantor sebanyak 3 kali, dengan jarak waktu 2 –
3 jam sekali misalkan jam 9 pagi ketika Moms sudah sampai di kantor, jam 12 siang sebelum atau
sesudah Moms makan siang, dan jam 3 sore sebelum Moms pulang kantor. Atau bahkan Moms juga bisa
memerah ASInya jam 6 pagi sebelum Moms berangkat ke kantor.

Semoga dengan adanya waktu pumping untuk Moms saat bekerja dapat membantu Moms untuk terus
semangat memberikan ASI ekslusif selama enam bulan dan dilanjutkan sampai buah hati berusia dua
tahun. Karena ASI merupakan nutrisi terbaik untuk buah hati sehingga pekerjaan di kantor tidak akan
menghalangi Moms untuk terus memberikan nutrisi terbaik Moms untuk sang buah hati di rumah.

Peran Orang Tua/Mertua Dalam Memberikan ASI Eksklusif

Peran Orang Tua/Mertua Dalam Memberikan ASI Eksklusif

Peran Orang Tua/Mertua Dalam Memberikan ASI Eksklusif
Memberikan ASI untuk buah hati bukan hanya interksi antara Moms dengan buah hati saja ya. Namun
dalam proses memberikan ASI dapat melibatkan banyak pihak, apalagi bagi ibu menyusui yang bekerja.
bagi ibu menyusui yang bekerja tentunya membutuhkan dukungan dari orang – orang terdekat. Selain
ayah ada pihak lain yang harus menjadi pendukung Moms yang bekerja agar tetap memberikan ASI nya
adalah orangtua/mertua Moms. Karena tidak sedikit Moms yang bekerja menitipkan buah hati kepada
mereka ketika Moms pergi untuk bekerja.

Peran Orang Tua/Mertua dalam mendukung Moms memberikan ASI
1. Memberikan ASIP tidak menggunakan dot
Ketika ibu bekerja, nenek dapat memberikan ASI perah melalui bebrbagai media seperti sendok, pipit,
atau cup feeder. Beberapa penelitian menunjukan bahwa penggunaan dot dapat mengakibatkan
penyapihan dini pada bayi. Bayi lebih senang menghisap dot dan tidak berselera menyusu secara
langsung kepada payudara ibu. Sehingga mengakibatkan rangsangan hisapan bayi pada puting ibu
menurun, sehingga produksi ASI pun menurun.

2. Membantu menyiapkan makanan bergizi
Peran atau dukungan lain yang bisa diberikan untuk Moms yaitu menyiapkan makanan bergizi. Moms
yang baru saja melahirkan terkadang masih suka merasa lemas. Sehingga Moms masih belum bisa
memasak sendiri. Jika dirumah ada ibu/ibu mertua, setidaknya bisa membantu Moms dalam
menyiapkan makanan bergizi, sehingga proses produksi ASI pun bisa lancar.

3. Memberi semangat
Tugas memberikan semangat bukan hanya suami ya Moms, tetapi orangtua/mertua juga bisa
memberikan semangat kepada Moms untuk terus memompa ASI secara rutin setiap dua jam sekali
ketika Moms sedang bekerja, sehingga produksi ASI tetap lancar. Karena produksi ASI dipengaruhi
hormon prolaktin, dimana kerja hormon ini dipengaruhi oleh frekuensi, intensitas dan durasi buah hati
ketika sedang menyusui langsung. Bagi ibu menyusui yang bekerja tetap bisa menjaga kelancaran
produksi ASI nya dengan cara rutin memerah ASI nya, karena tidak bisa menyusui buah hati secara
langsung.

Semoga dapat bermanfaat dan membantu dalam proses pemberian ASI, terus semangat untuk
memberikan ASI eksklusif kepada buah hati.

Peran Ayah Saat Membantu Ibu Menyusui

Peran Ayah Saat Membantu Ibu Menyusui

Peran Ayah Saat Membantu Ibu Menyusui
Sekarang ini kesadaran sebagai seorang ibu untuk memberikan ASI kepada buah hati nya semakin
meningkat. Kesuksesan dalam sebuah proses menyusui tidak hanya tergantung pada seorang ibu,
namun ada pengaruh besar juga dari seorang suami atau ayah ASI. Seorang suami harus mengetahui
juga langkah – langkah praktis yang sebaiknya dilakukan untuk ikut berperan dalam proses memberi kan
ASI untuk buah hati.

Apa saja peran ayah untuk membantu dalam proses memberi kan ASI untuk buah hati? Berikut
beberapa peran ayah yang dapat membantu ibu menyusui
1. Selalu memberikan dukungan
Seorang suami harus selalu memberikan dukungan kepada istri saat sedang menyusui buah hati,
karena proses menyusui bukan pekerjaan yang mudah. Cobalah lakukan perhatian kepada istri
mulai dari hal yang terkecil seperti membawakan segelas air atau membawakan bantal extra,
mungkin itu bisa menjadi dukungan yang dibutuhkan. Selain itu seorang suami juga bisa
membantu untuk menggendong buah hati hendak menyusui, kemudian membantu membuat
buah hati bersendawa setelahnya.
2. Lakukan kontak maksimal dengan buah hati
Seorang ayah juga harus bisa memaksimalkan kontak dan menjalin ikatan dengan buah hati.
Ayah bisa mencoba membangun ikatan dengan buah hati dengan cara memeluknya,
mebawanya berjalan – jalan atau memandikan nya. Manfaatkan tangan ayah yang lebih kuat
dan kokoh untuk menenangkan buah hati pada saat sedang menangis. Cobalah untuk mengayun
buah hati dengan perlahan, namun jangan sampai diguncang agar buah hati tidak mengalami
pusing dan mual. Selain itu buah hati juga dapat di tenangkan dengan suara berat yang dimiliki
ayah, bisa dengan kata – kata lembut atau nyanyian yang merdu.
3. Bantulah Moms untuk memberikan ASI perah
Tidak ada salahnya jika ayah membantu Moms untuk memberikan ASI perah. Ayah dapat
membantu untuk memberikan ASI yang sudah di perah.
4. Temani Moms untuk mencari informasi tentang seputar menyusui
Akan sangat menyenangkan jika ayah bisa membantu Moms untuk mencari informasi seputar
menyusui. Jadi jangan menganggap informasi menyusui hanya patut diketahui oleh Moms saja
ya. Terutama untuk dimasa awal – awal masa menyusui, peran ayah membantu mencari info
seputar menyusui merupakan hal yang sangat penting.
Proses menyusui memang menjadi tugas seorang Moms, namun peran ayah dalam proses menyusui
juga sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh Moms. Bagi ayah jangan lupa untuk ikut berperan
dalam pemberian ASI ya, agar proses pemberian ASI untuk buah hati dapat berjalan lancar dan sukses
sampai umur buah hati 2 tahun.

2014 © bka All Rights Reserved.